Saturday, September 05, 2009

seperti burung, aku bisa terbang

waktu kecil, setiap kali pergi ke sekolah dengan mobil, nyaris setiap hari aku melihat burung. Aku tidak tahu itu burung apa, tapi mereka terbang tinggi dengan indah. Berkelompok, dengan penuh percaya diri. Rasanya, mereka begitu bebas.. melayang layang , melihat dunia. Aku pun bertanya dalam hati, "kenapa aku tidak dilahirkan jadi burung? aku bisa terbang, melihat dunia dan bebas. Rasanya, itu sangat menyenangkan" dan pemikirian itu selalu muncul tiap kali aku melihat keluar jendela.. rasanya pada saat aku memikirkan itu.. aku bingung dan berdesir ketakutan kecil jauh dalam lubuk hatiku.

beberapa hari yang lalu, aku teringat akan memori barusan. ah.. iya.. dulu aku hanya anak polos. Yang berfikir bahwa burung tak punya beban. Padahal, semua mahluk Allah memiliki beban dalam hidup mereka.

Saat ini, jika difikir fikir, aku tak mau lagi dilahirkan menjadi burung. Biarpun mereka dapat terbang dengan bebas, melihat dunia, tetap saja aku tak mau. Karena , burung tak memiliki pemikiran dan perasaan sedalam perasaanku. Ia hanya seekor burung, yang diciptakan untuk pelengkap hidupku, manusia. Mungkin bagiku, burung bukan hanya pelengkap hidup, melainkan pelengkap pikiranku.

Aku sudah banyak melalui berbagai pengalaman dalam hidupku , setelah pemikiran kecilku itu. Banyak pengalaman menyakitkan, yang justru mengantarkan aku pada kedewasaan. Ya.. pengalaman pengalaman itulah yang menyempurnakan pemikiranku, perlahan lahan dan agak menyakitkan. Tidak sedikit air mataku keluar .. tidak sedikit pula buku yang kuhabiskan untuk menumpahkan semua perasaanku. Aku jadi anak cengeng, yang tidak bisa apa apa. Jangankan keberanian, kepercayaan diri untuk menatap lurus kedepan pun tak ada. Ya.. kuakui aku payah.. tapi bunda menyemangatiku. Ia bilang, aku black forest. hahahaha Yup! itu jenis kue yang sering digunakan untuk acara acara ulang tahun. Ia bilang, black forest itu memang hitam, dan tak begitu menarik penampilannya dibandingkan kue kue yang lain. Tetapi, pada kenyataannya, harga kue itu mahal. Tak sembarang orang yang dapat membelinya. Selain itu, nyaris semua orang menyukainya. Itulah aku. awalnya, aku tak paham.. baru saat ini aku menyadari.. bahwa ia memberikanku tanggung jawab yang begitu besar. adik adikku. Dan aku, adalah orang pertama yang paling ia harapkan. Aku orang yang ia harapkan akan menjadi burung, ya.. burung yang terbang tinggi. Dengan begitu, maka adik adikku pun akan ikut terbang bersamaku.

Ia meninggikan rasa percaya diriku, pengetahuanku tentang hidup dan dunia, serta hal hal penting lainnya mengenai hidup berdampingan dengan orang lain.

Aku merasakannya.. saat ini, barulah aku sadar mengapa saat itu berdesir ketakutan dalam hatiku. Ya.. karena, jika aku lahir, dan langsung menjadi burung, terbang tinggi dengan bebas, maka, aku takkan pernah bertemu dengannya, bunda. Juga adik adikku, teman teman tersayangku, KLAN ALKALI, RGW, yg lain, dan proses yang saat ini menjadi pengalaman pengalaman indah bahkan hingga menyedihkan yaitu, hidupku. Jika aku langsung terbang tinggi, takkan ada proses yang kulalui, yaitu hidupku bersama kalian yang kusayang.. keluargaku, teman temanku. Jika aku menjadi dewasa tanpa proses, maka aku akan menjadi manusia gagal, yang tak pernah merasakan perasaan cinta yang teralu dalam seperti ini. Biar itu menyakitkan, aku tak peduli. "Itu proses menuju kedewasaan" begitu kata mereka, teman temanku.

Saat ini, aku seperti burung dengan sayap sebelah. Memiliki bekal untuk terbang, namun tentu itu belum cukup.

Ya.. aku ingin menjadi burung. Dapat terbang tinggi, bebas, melihat dunia dengan usahaku. Bunda, aku ambil kepercayaanmu padaku. Aku janji, aku bisa jadi orang dewasa yang sesungguhnya. Aku akan menyayangi adik adikku,teman temanku, pengalamanku, hidupku,keluargaku dan orang yang paling kucintai. Aku takkan melepas mereka, aku akan berusaha sekuat mungkin mengubah hidupku. Aku akan selalu ingat kebersamaanku bersama mereka, menghafal tiap nada tawa yang mereka keluarkan dalam dalam diotakku, agar aku yakin, mereka memang ada untukku.

Aku mau berjuang dalam hidupku, mengumpulkan sayap sayapku, dan suatu saat, kalian akan melihatku terbang. Terima pemandangan itu sebagai bayaranku untuk kalian, kalian yang mendukungku, yang mau menampung semua air mata perjuanganku. terimakasih, akua akan selalu ada untuk kalian, orang orang yang kusayangi.