Sunday, May 29, 2011

Betapa 'SENYUM' bisa jadi 'senjata' yang ampuh!!

OHYEAH! Betapa senyum bisa jadi senjata yang sangat ampuh! Hal ini bener-bener udah terbukti kebenanrannya karena saya sendiri yang mencobanya. Tapi jujur aja, saya yakin saya bukan satu-satunya orang yang mencoba hal ini. Saya pernah berjalan dengan TANPA SENYUM sama sekali. Hasilnya, banyak orang yang menatap saya (gak tau kenapa) tapi tatapanya itu menusuk tajam sangaaaaat dalam *sorry lebay mood on* TAPI! ketika mencoba berjalan dengan senyam senyum, saya diliatin sama banyak orang juga tapi dengan tatapan yang lebih aneh! YUP karena senyam senyum sendiri (berdua) *cuma alkali yang paham, maaf :D* dan hal yang lucu sampe bikin senyam senyum itu cuma ada di pikiran saya seorang! (berdua) *sekali lagi, hanya alkali yang tau* .
NAHH!! itu hal yang dua dua nya merugikan. Untungnya, kalo kita tersenyum ketika bertemu orang baru, berkenalan, atau sekedar papasan orang itu pasti akan menanggapi kita dengan ramah. Ya sebetulnya setiap teori pasti punya pengecualian. Jujur, itu sebetulnya tergantung orangnya. Ada juga yang pas disenyumin malah takut (dikira SKSD atau sekedar orang gak jelas mau kenalan atau genit) ada juga yang tadinya judes malah tambah judes mukanya. Ampe jadi lebih kusut dari sarang burung. Ya well... itulah manusia. Kalo gak beragam, ya gak seru. Tapi biarpun kita berbeda, kita tetap satu! TUT WURI HANDAYANI! PANCASILA! *sorry nasionalisme mood on*
 Nah satu hal yang pasti. Ketika kita akan tampil didepan banyak orang (sedikit juga gak apa apa) kita WAJIB SENYUM!!! itulah hal terbesar yang akan orang perhatikan dari kita. Oke sekian cerita soal senyum yang jujur saya lakukan sendiri semuanya hingga bisa bercerita disini.
So keep smiling everyone :)

Wednesday, May 18, 2011

another unfinished project :D

"AYO SERAAAANNNGG!!"
Riuhnya lapangan sontak membuatku tertegun. Hati kecilku sibuk mengeluarkan apa yang selama ini tak pernah ku keluarkan. "Mungkin, ada baiknya bila aku bersenang-senang seperti mereka". Bingkai bening yang tegak menutupi mata ku melorot seketika. Aku hanya sibuk menaikkannya sambil mengatur buku-buku di tanganku. Tak ada yang peduli padaku. Mereka senang, nampak begitu di mata ku. Aku hanya melihat tanpa berkomentar. Mulutku rapat dan tanpa sadar aku semakin dekat dengan lapangan. Riuh suara anak-anak semakin jelas terdengar di telinga ku. Silih berganti perasaan itu masuk mengisi hati. Mulai dari cemas hingga ketenangan. Dari kecemburuan menjadi kebahagiaan. Dari muak menjadi kagum. 
"Hei tolong ambil bola itu!"
Seorang anak lusuh menunjuk-nunjuk sepatu ku. Ah... ada bola. Kuletakkan buku-buku ku di tanah dan kulemparkan bola itu padanya. 
"Trimakasih!" Ucapnya singkat.
"ss..ama....sama.." Ucapku gugup. Ia tertawa.
Sepatu yang ia kenakan sama lusuhnya dengan pakaiannya. Rambutnya yang pendek melebihi tengkuknya terlihat agak kecoklatan karena tanah. Wajahnya sangat kotor namun tetap menawan. Mungkin, karena sorot matanya yang penuh dengan kebahagiaan. Ekspresinya membuat ia terlihat sangat berseri-seri. Sekali lagi, menawan. Berbeda denganku. Walaupun yang ku kenakan baju yang begitu bersih, aku nampak tak hidup. Kulihat anak-anak perempuan sebaya dengan ku menatapku dengan mata yang terbelalak. Bukan karena terkejut, aku yakin mereka hanya kagum. Memang, aku mengenakan pakaian yang teralu baik. Apalagi untuk tempat seperti ini. Lapangan becek yang penuh lumpur dan sisa potongan rumput. Ibuku teralu bersemangat karena kakak akhirnya bersedia mengajakku keluar rumah untuk menemui teman mainnya. Aku dikenakan sepatu merah darah lengkap dengan pita lipit yang mengelilingi bagian pergelangan kaki ku. Ditambah dengan list hitam yang berkilau, sepatu ini memang tak cocok untuk di kotori di tempat ini. Pakaian ku teralu banyak renda dan lipatan. Ah.. juga pita dan kancing. Ini menyebabkan siangku menjadi dua kali lipat lebih panas. Pakaian putih ini menjadi agak kotor di bagian depan setelah aku mengambilkan bola untuk anak tadi. Sepertinya, aku paham mengapa anak-anak perempuan itu menatapku dengan mata seperti itu. Rambutku coklat keemasan, bergelombang. Yap rambut ini semakin terlihat mahal akibat ibu yang menambahkan asesoris tak penting yang cukup membuatku pegal. Mulai dari bandana hingga jepit-jepit kecil yang membuat poni ku tertarik ke belakang hingga wajahku semakin mudah dilihat orang. Aku lelah menjadi boneka.

Buku-buku yang tadi ku letakkan di tanah kini menjadi sangat kotor akibat bola yang tanpa permisi melintas diatasnya. Mau ku berteriak, tapi ternyata aku tak bisa. Tenggorokan ku tiba-tiba tercekat dan seketika aku mengalami kendala bahasa yang banyak dialami oleh suster-suster ku dirumah. 

Dari jauh kulihat kakak berlari menghampiriku yang seperti patung etalase, hanya berdiri dan tanpa senyum. Kakak tersenyum sangat lembut, kemudian ia mengambil buku-buku disamping sepatu ku dan membersihkannya dengan pakaian yang ia kenakan.
"Bukankah ini buku-buku favoritmu En? Kasihan mereka jadi kotor..."
Ia menyodorkan buku-buku itu padaku, dengan sangat lembut. Perlakuannya padaku membuat tubuhku seketika mencair dan wajahku terasa lebih lentur. Aku tersenyum.
"Tadi ada bola yang mengotorinya... aku mau marah tapi..."
Aku tercekat, lagi. Kakak dengan senyumnya yang menawan-semenawan anak tadi-melihatku dengan sangat dalam. Ia melepas bandana ku dan mengelus kepala ku dengan sedikit bertenaga.
"Tapi apa?"
"Tapi susah.."
"Hahahahhhaha itulah Enna yang kakak kenal"

-unfinished project- :D


Lihat, batu pun luluh
Jatuhmu yang lembut itu membuat keras menjadi rapuh
Lihat, Bunga pun tumbuh
Keberadaan mu yang sesak itu membuat ladang menjadi riuh
Dengar, Kayu pun gemerisik jadi abu
Ada mu yang membakar itu membuat kukuh menjadi teduh
Dengar, Air pun gemercik membasuh
Hadir mu yang tenang itu dengan perlahan masuk

Saturday, May 07, 2011

Ayah, Ayah, Ayah

"Seperti apa ayah kalian?"
Kalo pertanyaan ini ditujukan ke aku, wah... bisa-bisa aku gak berhenti ngomong.
Ayah adalah laki-laki pertama yang aku kenal dalam hidup. Seorang contoh yang baik. Ayah yang memberikan aku gambaran tentang banyak hal. Ayah selalu berusaha mengenalkan banyak hal dibidang yang ia kuasai dan selalu berusaha menjadi model yang baik bagi putra putrinya. Ayah selalu mendukung dan memberi solusi atas apa yang aku minati. Setiap pagi selalu bercerita tentang kondisi manusia dan bumi di meja makan. Membahas isi koran dan bahkan membahas perkembangan anak hingga jadi manusia. Paling semangat kalau udah ngebahas sayuran dan olahraga. Hahahahahha selamat ayah. Ayah udah berhasil bikin anak-anaknya punya kenangan bahwa ayah selalu standby buat kita pagi-pagi. Usaha perbaikan nama yang hebat.... aku sangat berterimakasih pada adik kedua ku yang mengkritik ayah waktu itu. Dulu, ayah nyaris gak pernah punya waktu untuk kita. Terima kasih banyak Ayah karena Ayah sudah mau berubah untuk kita. 

Ayah selalu mau jadi yang terbaik. Ayah juga yang bikin aku tenang. Salah satu kalimat ayah yang paling menenangkan dan membahagiakan adalah "Menikah sama bunda yang membuat ayah sebahagia ini... ayah gak pernah sebahagia ini sebelumnya". Asal ayah tau... kalimat itu jadi kalimat favorit ku sampe sekarang. kalimat itu bikin aku percaya dan berani. Bikin aku tenang dan jadi ikut bahagia. 

Ayah selalu mau jadi ayah yang keren dan gaya. Ayah selalu pake baju warna warni dan nyentrik. Lengkap dengan potongan-potongan keren dan pas yang bikin badan ayah jadi keliatan tambah bagus. Ayah sangat sayang sama bunda dan putra putrinya. Ayah paling bahagia waktu mendapat pujian dari putra bungsunya. Adikku bilang "Aku mau jadi ganteng kayak ayah". Dan ayah tertawa dengan bahagia. 

Ayah, ayah, ayah. Aku mau punya teman hidup kayak ayah. Kadang, aku iri sama bunda yang bisa dikejar-kejar sama orang kayak ayah. Ayah, hidupku masih panjang. Ayah, lihat aku terus ya! Perhatikan aku... agar ayah tau bahwa aku pelan-pelan akan menjadi orang hebat yang bisa ayah banggakan!

Home ALONE

Syalalallalalalalalala... siang yang indah untuk siapapun yang menikmati hangatnya! sejujurnya sih, panas. Tapi ya sudahlah... menyenangkan kok :D

Sekarang, saya sendirian di rumaaaah XDDD udah lama gak ngerasain hal kayak gini... menikmati seisi rumah hanya dengan diri sendiri. Haahahhaha menguasai remote TV, OL sepuasnya dan kalopun guling-gulingan gak ada yang ngomentarin!! bwakakakakkaka

ini baru namanya liburan!! sejujurnya... aku kangen sama teman-teman... mereka lagi ngapain ya? kayaknya asik kalo ada 1 aja dari mereka juga merasakan hal yang sama. Bercengkrama hanya dengan laptop dan remote ternyata membuat orang biasa ini jadi menghayal kemana-mana. Jadi merindukan banyak hal dan urusan yang gak penting aja jadi kepikiran seolah-olah itu hal yang penting. Kangen juga sama keluarga. Kok gak pulang-pulang ya? tadi aku cuma makan pake nasi kering sama sisa bakwan lho. Ayo cepetan pulang.

Hoh dibalik semua kebahagiaan ku cuma sendiri di rumah.... ternyata ada banyak kekhawatiran dan ketidakjelasan, seperti yang sedang dilakukan saat ini. Gak jelas banget ini. Seenaknya ngetik apa aja yang keluar dari hati... padahal kayaknya kalo dibaca berulang-ulang.. posting ini cukup memalukan. ah yasudahlah... lupakan. yang penting hepi~~

Aku pengen ngobrol, bicara 2 arah. Dari tadi aku ngomong gak ada yang bales ngomong. Ah seandainya remote TV ku robot dari transformers... pasti dia bisa berubah bentuk jadi mirip manusia dan bisa diajak ngobrol. Tapi jangan sampe laptop ku ikutan. Nanti jadi gak bisa OL.... hahahahahhaha!!

Friday, May 06, 2011

Satu Kata. BINGUNG!

Pahamilah sedikit. Ah... kalimat ini teralu egois. salah. seharusnya begini, tunggu aku sebentar lagi karena aku sedang berusaha. Yep setelah mengalami kelas yang begitu ramai di TK, aku masuk ke sekolah lain yang muridnya jauuuuuuh lebih sedikit. Dan sekarang (udah segede gini) baru deh ngerasain lagi kelas yang selalu lebih dari 10 orang. Aku mendapatkan pengalaman ini lagi dari tempat les. Daan.... karena gak biasa... AKU BINGUUUUUUNGGG!!!!

Mungkin banyak teman-teman les ku yang sudah mencap aku sebagai 'anak pendiam' atau 'garing'. Abis... gak biasa tau! kan aku udah lebih dari 9 tahun sekelas paling banyak cuma 10 orang! trus 3th terakhir ini cuma 7 orang! ya panik lah ketemu sama big class macem gini!

HUUUUAAAHHH!!! PEGEL TAU GAK!! GAK BISA KETAWA NGAKAK, NGOBROL KAYAK ORANG GILA DAN GAK BISA CERITA BANYAK HAL!! Gila aja 4 jam diem kayak gitu! Maaf kalo aku garing dan banyak diem. itu karena aku gak ngerti!! gak biasa!! 

Aku mau berusaha!! jadi tunggu aku! jangan langsung bikin cap dijidatku kalo aku tuh bukan orang yang bisa dijadiin temen gila-gilaan!! hoh jadi sebel. 

Jadi... tunggu aku minggu depan ya :D ayo semangat semangat semangat!! 




HUU