Thursday, May 02, 2013

Sekelebat cakap muncul di pangkal mimpi

Pernahkan... Seorang ibu berkata pada anaknya dengan kalimat "nak, makan lah makanan yang kamu suka dan buanglah yang kamu tidak suka. Tak apa-apa... Makan saja yang kamu suka. Yang penting, kamu suka"

Kemudian, pernahkan seorang ayah berkata kepada anaknya dengan kata "nak, bisakah kamu memikirkan permainan mu dulu sebelum makanan? Sudah... Main saja dulu. Makan itu bisa nanti. Toh... Kalau makan, tak di minta pun kau akan menyuapnya sendiri. Main saja. Kau tak akan punya pikiran lain ketika kau makan dengan lapar, tapi tidak dengan main. Karena ketika main, kau pasti akan punya rasa lapar"

Lalu, kalau aku berkata akulah si anak. Dan kemudian aku berkata lagi, aku akan jadi orangtua. Lalu lalu lalu, apa yang harus kukatakan pada anakku? Setelah kebenaran ada... Setelah kata-kata... Hanya untaian bunga bibir.

Lipat tangan, duduk pada kursi goyang. Usap peluh, ayunkan cangkul ke tanah gersang. Lipat baju, pinggirkan batu ke pinggir jalan. Raih kotoran, merunduk masuk belukar.

Tak ada pilihan yang buruk. Ya...tak ada... Selagi suka, selagi ada putih menebas hitam dalam-dalam. Selagi suka... Selagi ada bunga bibir yang masih mampu tumbuh sekalipun musim gugur.

Bagaimana,

Suka?

No comments:

Post a Comment

silahkan tulis komentar anda :D